ASI EKSKLUSIF
defenisi
ASI adalah makanan terbaik untuk
bayi. ASI khusus dibuat untuk bayi manusia. Kandungan gizi dalam ASI sangat
khusus dan sempurna, serta sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi.
ASI eksklusif menurut ( WHO )
adalah pemberian ASI saja pada bayi usia 6 bulan tampa cairan ataupun makanan
lain. ASI dapat di berikan sampai bayi usia 2 tahun. Pemberian ASI eksklusif
selama 6 bulan di anjurkan oleh pedoman internasioanal yang di dasarkan pada
bukti ilmiah tentang manfaat ASI baik bagi bayi, ibu, keluarga maupun negara.
Menurut penelitian yang di
lakukan di Dhaka pada 1.667 bayi selama 12 bulan mengatakan bahwa ASI eksklusif
dapat menurunkan resiko kematian akibat infeksi saluran nafas akut dan diare.
WHO dan UNICEF merekomendasikan kepada para ibu, bila memungkinkan ASI
eksklusif di berikan sampai 6 bulan dengan menerapkan hal-hal berikut.
1.
Menerapkan inisiasi menyusui dini selama satu
jam setelah kelahiran.
2.
ASI eksklusif di berikan kepada bayi hanya ASI
saja tampa makanan tambahan minuman.
3.
ASI
diberikan secara on-demand atau
sesuai kebutuhan bayi, setiap hari setiap malam.
4.
ASI diberikan tidak menggunakan botol, cangkir, maupun dot.
2.2 KANDUNGAN ASI
1.
Protein
Keistimewaan
protein dalam ASI dapat dilihat dari ratio protein whey:kasein=60:40, ASI mengandung alfa-laktabulin, sedangkan air
susu sapi mengandung beta-laktoglobulin dan bovine dalam serum albumin. ASI
mengandung asam amino esensial taurin yang tinggi. Kadar methiolin dalam ASI
lebih rendah daripada susu sapi, sedangkan sistin lebih tinggi. Kadar tirosin
dan fenilalanin pada ASI rendah. Kadar poliamin dan nukleotid yang penting
untuk sintesis protein pada ASI lebih tinggi dibandingkan air susu sapi.
2.
Karbohidrat
ASI mengandung karbohidrat lebih tinggi
dari air susu sapi (6,5-7 gram). Karbohidrat yang utama adalah laktosa.
3.
Lemak
Bentuk emulsi
yang sempurna. Kadar lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 kali lebih besar dari air
susu sapi. Asam lemak rantai panjang berperan dalam perkembangan otak.
Kolesterol yang diperlukan untuk mielinisasi susunan saraf pusat dan
diperkirakan juga berfungsi dalam perkembangan pembentukan enzim.
4.
Mineral
ASI mengandung
mineral lengkap. Total mineral selama laktasi adalah konstan. Fa dan Ca paling
stabil, tidak berpengaruh diet ibu. Garam organik yang terdapat dalam ASI
terutama kalsium, fosfor, sodium potasium, dalam tingkat yang lebih rendah
dibandingkan susu sapi. Bayi yang diberi ASI tidak akan menerima pemasukan
suatu muatan garam yang berlebihan sehingga tidak memerlukan air tambahan di
bawah kondisi-kondisi umum.
5.
Air
Kira-kira 88%
ASI terdiri atas air yang berguna melarutkan zat-zat yang terdapat di dalamnya
sekaligus juga dapat meredakan rangsangan haus dari bayi.
6.
Vitamin
Kandungan
vitamin dalam ASI adalah lengkap, vitamin A, D, dan C cukup. Sementara itu,
golongan vitamin B kecuali riboflavin dan asam penthothenik lebih kurang.
a.
Vitamin A: air susu manusia yang sudah masak
(dewasa mengandung 280 IU) vitamin A dan kolostrum mengandung sejumlah dua kali
itu. Susu sapi hanya mengandung 18 IU.
b.
Vitamin D: vitamin D larut dalam air dan lemak,
terdalam air susu manusia.
c.
Vitamin E: kolostrum manusia kaya akan vitamin
E, fungsinya adalah untuk mencegah hemolitik anemian, akan tetapi juga membantu
melindungi paru-paru dan retina dari cedera akibat oxide.
d.
Vitamin K : diperlukan untuk sintesis
faktor-faktor pembekuan darah, bayi yang mendapatkan ASI mendapatkan vitamin K
yang lebih banyak.
e.
Vitamin B kompleks: semua vitamin B ada pada
tingkat yang diyakini memberikan kebutuhan harian yang diperlukan.
f.
Vitamin C: vitamin C sangat penting dalam
sintesis kolagen, ASI mengandung 43 mg/100 ml vitamin C dibandingkan dengan
susu sapi.
ASI dibedakan dalam 3 stadium
sebagai berikut:
1.
Kolostrum
Cairan pertama yang diperoleh bayi pada ibunya adalah
kolostrum, yang mengandung campuran kaya akan protein, mineral, dan antibodi
daripada ASI yang telah matang. ASI mulai ada kira-kira pada hari ke 3 atau
hari ke 4. Kolostrum berubah menjadi ASI yang matang kira-kira 15 hari sesudah
bayi lahir. Bela ibu menyusui sesudah bayi lahir dan bayi sering menyusui, maka
produksi ASI akan meningkat.
Kolostrum merupakan cairan dengan viskositas kental,
lengket, dan berwarna kekuningan. Kolostrum mengandung tinggi protein, mineral,
garam, vitamin, nitrogen, sel darah putih, dan antibodi yang tinggi daripada
ASI matur. Selain itu, kolostrum masih mengandung rendah lemak dan laktosa.
Protein utama pada kolostrum adalah imunoglobin (IgG, IgA, dan IgM) yang
digunakan sebagai zat antibodi untuk mencegah dan menetralisir bakteri, virus,
jamur, dan parasit. Msekipun kolostrum keluar sedikit menurut ukuran kita,
tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara mendekati kapasitas lambung
bayi yang berusia 1-2 hari. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24jam. Kolostrum
juga merupakan pencahar ideal untuk membersihkan zat yang tidak terpakai dari
usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan makanan bgi
makanan yang akan datang. ASI terdiri atas kira-kira 90% air sehingga bayi yang
menyusu tidak membutuhkan cairan lain bagi tubuhnya.
2.
ASI transisi/peralihan
ASI peralihan
adalah asi yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum ASI matang, yaitu zejak
hari ke-4 sampai hari ke 10. Selama 2 minggu, volume air susu bertambah banyak
dan berubah warna, serta komposisinya. Kadar imunoglobulin dan protein menurun,
sedangkan lemak dan laktosa meningkat.
3.
ASI matur
ASI matur disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya.
ASI matur tampak berwarna putih. Kandungan ASI matur relatif konstan, tidak
menggumpal bila dipanaskan. Air susu yang mengalir pertama kali ( saat 5 menit
pertama) disebut foremilk. Foremilk lebih encer, serta mempunyai
kandungan rendah lemak, tinggi laktosa, gula, protein, mineral, dan air.
Selanjutnya, air susu berubah menjadi hindmilk
yang kaya akan lemak dan nutrisi. Hindmilk
membuat bayi akan lebih cepat kenyang. Dengan demikian, bayi akan
membutuhkan keduanya, baik foremilk
maupun hindmilk.
Kandungan kolostrum, ASI transisi, dan
ASI matur.
Kandungan
|
Kolostrum
|
ASI Transisi
|
ASI matur
|
Energi (kgkal)
|
57,0
|
63,0
|
65,0
|
Laktosa (gr/100 ml)
|
6,5
|
6,7
|
7,0
|
Lemak (gr/100 ml)
|
2,9
|
3,6
|
3,8
|
Protein (gr/100 ml)
|
1,195
|
0,965
|
1,324
|
Mineral (gr/100 ml)
|
0,3
|
0,3
|
0,2
|
Immunoglobin
|
|||
IgA (mg/100 ml)
|
335,9
|
-
|
119,6
|
IgG (mg/100 ml)
|
5,9
|
-
|
2,9
|
IgM (mg/100 ml)
|
17,1
|
-
|
2,9
|
Lisosin (mg/100 ml)
|
14,2-16,4)
|
-
|
250-270
|
2.3 Manfaat pemberian ASI
Secara umum
1.
Nutrien (zat gizi) dalam ASI sesuai dengan
kebutuhan bayi.
Zat gizi yang terdapat dalam ASI antara lain: lemak,
karbohidrat, protein, lgaram, mineral, serta vitamin. ASI memberikan seluruh
kebutuhan nutrisi dan energi selama 1 bulan pertama, separuh atau lebih nutrisi
selama 6 bulan kedua dalam tahun pertama, dan 1/3 nutrisi atau lebih selama
tahun kedua.
2.
ASI mengandung zat protektif
Dengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI,
maka bayi jarang sakit. Zat-zat protektif tersebut antara lain sebagai berikut:
a.
Laktobasilus
bifidus (mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam asetat, yang
membantu memberikan keasaman pada pencernaan sehingga menghambat pertumbuhan
mikroorganisme)
b.
Laktoferin,
mengikat zat besi sehingga membantu menghambat pertumbuhan kuman.
c.
Lisozim, merupakan
enzim yang memecah dinding bakteri dan anti inflamantori bekerja sama dengan
peroksida dan askorbat untuk menyerang E.
coli dan salmonella, serta
menghncurkan dinding sel bakteri, terdapat dalam ASI dalam konsentrasi 5000
kali lebih banyak dari susu sapi.
d.
Komplemen C3 dan C4. Membuat daya opsenik.
e.
Imunoglobin (IgC, IgM, IgA, IgD, IgE).
Melindungi tubuh dari infeksi, dari semua yang paling penting adalah IgA, zat
ini melindungi permukaan mukosa terhadap serangan msuknya bakteri patogen serta
virus. Zat ini memungkinkan masuknya kuman-kuman E. Coli, Salmonella, shigela, streptococcus, stappilococus, pneumococcus,
poliovirus, dan rotavirus.
f.
Faktor-faktor anti alergi.
Mukosa usus bayi mudah ditembus oleh protein sebelum bayi berumur 6-9
bulan, sedangkan protein dalam susu sapi bisa bekerja sebagai alergen.
3.
Mempunyai efek psikologis yang menguntungkan
bagi ibu dan bayi. Pada saat bayi kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul
rasa aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat penting untuk menimbulkan
rasa percaya.
4.
Menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi
menjadi baik. Bayi yang mendapatkan ASI akan memiliki tumbuh kembang yang baik.
5.
Mengurangi kejadian karies dentis.
Insidensi karies dentis pada bayi syang mendapatkan
susu formula jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI.
Kebiasaan menyusu dengan botol atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama kontak
dengan susu formula sehingga gigi menjadi lebih asam.
6.
Mengurangi maloklusi
Penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang
mendorong ke depan akibat menyusui dengan
botol dan dot.
Secara khusus
1.
Mamfaat ASI bagi bayi
-
Sebagai Makanan tunggal untuk memenuhi seluruh
kebutuhan pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.
-
Meningkatkan daya tahan Tubuh Karena mengandung
Zat anti kekebalan sehingga akan lebih jarang sakit. Asi juga mengurangi
Terjadinya diare, sakit telinga dan infeksi saluran pernapasan, anti alergi.
-
ASI membuat badan Bayi Lebih Ideal
-
Meningkatkan jalinan Kasih sayang antara ibu dan
bayi.
2.
Mamfaat Menyusui bagi Ibu
-
Menyusui bayi dapat meningkatkan kesehatan ibu
-
Sebagai alat kontrasepsi Ilmiah
-
Dengan Memberikan Asi Ibu akan Mendapatka berat
badan seperti sebelum hamil.
-
Dapat mengurangi pendarahan setelah melahirkan
-
Lebih ekonomis, praktis, higieneis dan hemat
waktu
3.
Mamfaat ASI bagi keluarga
-
Murah dan Praktis dibanding susu formula
-
Bagi yang mendapatka ASI lebih sehat karena
tidak mudah sakit dan kurang gizi sehingga biaya untu pengobatan murah.
2.4 Pemberian ASI Bagi Ibu yang Bekerja Di Luar Rumah
Memberikan ASI
kepada bayi kita merupakan suatu “kewajiban”. ASI memang sangat penting untuk
bayi kita, mengingat ASI kaya akan zat-zat gizi seimbang, lengkap dan juga
mengandung zat untuk kekebalan/imunitas tubuh bayi. Untuk itu, jika mempunyai
anak yang sehat, cerdas, kuat, dan lincah, maka memberikan ASI merupakan
kewajiban kita para ibu, tapi tentunya para bapak juga harus perhatian dan
memberika dukungan bagi sang istri untuk bisa memberikan ASI kepada buah hatinya. Akan tetapi karena berbagai hal, si
ibu tidak bisa memberikan ASI langsung kepada bayinya, mungkin karena bekerja.
Banyak sekali para ibu yang lantas memberikan susu formula kepada anaknya,
dengan alasan kepraktisan. Padahal dengan ASI bayi sehat, ibu hemat.
Bagi ibu yang
bekerja, menyusui tidak perlu dihentikan. Ibu bekerja harus tetap memberikan
ASI-nya dan jika memungkinkan bayi dapat di bawa ke tempat, apabila tidak
memungkinkan ASI dapat diperah kemungkinan disimpan.
Beberapa tips pemberian
ASI adalah sebagai berikut.
1.
Peras/atau pompalah ASI setiap 3-4 jam sekali
secara teratur. Hal ini perlu di lakukan agar produksi ASI tetap terjaga.
2.
Pilih waktu di mana payudara dalam keadaan yang
paling penuh terisi, umunya terjadi di pagi hari.
3.
Semua peralatan yang akan di gunakan telah di
sterilkan terlebih dahulu. Breast pump sebaiknya dibersihkan segera setelah digunakan agar
sisa susu tidak mengering dan susah di bersihkan.
4.
Pilih tempat yang tenang dan nyaman pada saat
memerah susu, tempat yang seharusnya di mana ibu tidak terganggu oleh suara bel
pintu atau telfon masuk.
5.
Cuci tangan dengan sabun, sedangkan payudara di
bersihkan dengan air.
6.
Sebelum memulai, minumlah segelas air atau
cairan lainya misalnya susu, sup, disarankan minuman hangat agar menstimulasi
payudara.
7.
Saat memerah ASI, ibu harus dalam kondisi yang
santai. Kondisi psikis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI
eksklusif. Menurut penelitian, >80% kegagalan ibu menyusui dalam memberikan
ASI eksklusif adalah faktor psikologis ibu menyusui. Saat ibu memeras ASI
jangan tegang dan jangan ditargetkan beberapa banyak ASI yang harus
dikeluarkan.
8.
Lakukan perawatan payudara: massage atau
pemijatan payudara, serta kompres air hangatdan air dingin bergantian.
9.
Jika ada masalah dalam ASI, jangan ragu untuk
menghubungi atau konsultasi klinik laktasi.
Beberapa hal
yang harus di perhatikan dalam penyimpanan ASI adalah sebagai berikut:
1.
Jika ruangan tidak ber-AC, tidak lebih dari 4
jam.
2.
Ruangan ber-AC, bisa sampai 6 jam. Perlu diingat
suhu ruangan tersebut harus stabil, misalnya ruangan ber-AC, tidak mati sama
sekali selama botol ASI ada di dalamnya.
3.
Segera simpan ASI di lemari es setelah diperah.
ASI bisa bertahan sampai 8 hari dalam suhu lemari es, syaratnya, ASI
ditempatkan dalam ruangan terpisah dari makanan lain yang ada di lemari es
tersebut.
4.
Jika lemari es tidak memiliki ruangan tidak
terpisah untuk menyimpan botol ASI hasil pompa, maka sebaiknya ASI tersebut
jangan disimpan lebih 3 x 24 jam.
5.
Dapat juga membuat ruangan terpisah dengan cara
menempatkan botol ASI dalam kontainer plastik yang tentunya dibersihkan
terlebih dahulu dengan baik.
6.
ASI hasil pompa dapat disimpan dalam freezer
biasa sampai 3 bulan. Namun jangan menyimpan ASI inin dibagian pintu freezer
karena bagian ini mengalami perubahan dan variasi suhu udara terbesar. Jika
kebetulan memiliki freezer penyimpan daging yang terpisah atau deep freezer
yang umumnya memiliki suhu lebih rendah dari freezer biasa, maka hasil ASI
hasil pompa/perasan dapat disimpan sampai 6 bulan di dalamnya.
Cara menyimpan hasil pompa sebagai berikut.
1.
simpan ASI dalam botol yang telah disterilkan
terlebih dahulu ( direbus, kukus, atau bisa memanaskan dengan oven ).
2.
Botol yang paling baik sebetulnya adalah yang
terbuat dari gelas atau kaca.
3.
Jika terpaksa menggunakan botol plastik.
Pastikan plastiknya cukup kuat ( tidak meleleh jika di rendan dengan air panas
).
4.
Jangan pakai botol susu bewarna atau bergambar
karena ada kemungkinan catnya meleleh jika terkena air panas.
5.
Jangan lupa bubuhkan label setiap kali ibu akan
akan menyimpan botol ASI, dengan mencantumkan tanggal dan jam ASI dipompa atau
di peras.
6.
Simpan ASI di dalam botol yang tertutup rapat,
jangan ditutup dengan dot kerena masih ada peluang untuk berinteraksi dengan
udara.
7.
Jika dalam satu hari ibu memompa atau memeras
ASI beberapa kalin bisa saja ASI tersebut digabungkan dalam botol yang sama.
Syaratnya suhu tempat botol disimpan stabil, antara 0-15 0C.
8.
Penggunaan hasil simpanan ini bisa di lakukan
asalkan jangka waktu pemompaan/pemerasan pertam sampai terakhir tidak lebih
dari 24 jam.
9.
ASI dapat di simpan dalam botol gelas/plastik, termasuk plastik klip, ± 80-100 cc.
10. ASI
yang disimpan dalam freezer dan sudah dikeluarkan sebaiknya tidak digunakan lagi setelah 2 hari.
11. ASI
beku perlu dicairkan dahulu dalam lemari es, 4 0C.
12. ASI
beku tidak boleh dimasak/dipanaskan, hanya dihangatkan dengan merendam dengan
air hangat.
Cara memberikan ASI yang sudah didinginkan
pada bayi adalah sebagai berikut:
1.
Panaskan ASI dengan cara membiarkan botol dialiri
air panas yang bukan mendidih yang keluar dari keran atau merendam botol di
dalam baskom atau mangkuk yang berisi air panas atau bukan mendidih.
2.
Jangan sekali-kali memanaskan botol dengan cara
mendidihkan dalam panci, menggunakan microwave atau alat pemanas lainya.
Kecuali yang memang didesain untuk memenaskan botol berisi simpanan ASI.
3.
Ibu tentunya mengetahui berapa banyak ASI yang
biasanya diminum oleh bayi ibu. Sesuaikanlah jumlah susu yang dipanaskan dengan
kebiasaan tersebut. Misalnya, dalam satu botol ibu menyimpan sebanyak 180 cc
ASI, tetapi bayi ibu biasanya hanya meminum 80 cc, jangan langsung di panask
semua karena susu yang sudah di panaskan tidak bisa disimpan lagi.
Tabel
penyimpanan ASI
ASI
|
SUHU RUANG
|
LEMARI ES
|
FREEZER
|
Setelah diperas
|
6-8 jam (
kurang lebih 260C ).
|
3-5hari (
kurang lebih 40C)
|
2 minggu freezer
jadi satu dengan refgirator 3 bulan dengan pintu sendiri 6-12 bulan ( ± 180C)
|
Dari freezer,
disimpan di lemari es (tidak di hangatkan )
|
4 jam atau
kurang (minum berikutnya )
|
24 jam
|
Jangan dibekukan
ulang
|
Dikeluarkan dari lemari
es ( dihangatkan)
|
Langsung
diberikan
|
4 jam/minum
berikutnya
|
Jangan dibekukan
ulang
|
Sisa minum bayi
|
Minum
berikutnya
|
Buang
|
Buang
|
Jika mengikuti pedoman pemompaan/pemerasan ASI dan
penyimpanan yang baik, ASI tidak akan mungkin basi. Terkadang memang setelah
disimpan atau didinginkan akan terjadi perubahan warna dan rasa, tetapi hal
tersebut tidak menandakan bahwa ASI sudah basi. Kemungkinan yang terjadi adalah
berkuramngnya khasiat ASI, terutama zat yang membantu pembentukan daya imun
bayi. Tidak sulit untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan kepada bayi
anda. Waktu 6 bulan hanya sebentar, setelah itu barulah bayi diberikan makanan
pendamping ASI ( MP-ASI ). Jadi mulailah dari sekarang untuk memberikan bayi
anda ASI eksklusif karena merupakan investasi bagi pertumbuhan bayi.
2.5 Cara menyusui Yang benar
a)
Posisi Badan ibu dan Bayi yang Baik
·
Ibu harus duduk dengan Nyaman, santai, Terlihat
tanda ikatan Kasih sayang ( bonding ) antara ibu dan bayi, pinggang bersandar
dan kaki tidak menggantung bila perlu kaki diatas penyanggah.
·
Hadapkan seluruh tubuh Bayi menghadap Perut ibu
·
Perut bayi Menempel pada badan ibu, telinga dan
lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
·
Ibu memeluk badan bayi dekat dengan badan ibu
·
Ibu menyanggah seluruh badan belakang bayi,
wajah bayi menghadap payudara dan hidung berhadapan dengan puting
·
Letakkan kepala bayi pada lengan diantara
lengkung siku dan pergelangan tangan ibu dan bokong bayi diatas pangkuan ibu.
·
Bila ibu menyusui sambil berbaring dengan nyaman
dan santai, punggung disanggah denagn bantal, posisi badan ibu miring menghadap
bayi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar